Era Baru Kolaborasi Agen AI: Analisis Mendalam Protokol Virtuals
Teknologi kecerdasan buatan sedang memasuki titik balik baru. Dengan konvergensi kinerja model-model dasar utama seperti GPT, Claude, dan Gemini, fokus industri beralih dari pengembangan teknologi ke aplikasi praktis. Agen AI sebagai sistem yang proaktif dan otonom semakin mendapat perhatian, karena mereka mampu memahami tugas secara menyeluruh dan membuat penilaian independen.
Namun, kemampuan agen AI tunggal tetap terbatas. Setiap bidang memerlukan keahlian yang berbeda, dan kemampuan memori serta komputasi agen juga memiliki batasan. Ini menyoroti pentingnya kolaborasi antara agen. Namun, bagaimana mewujudkan kolaborasi yang efektif antar beberapa agen menjadi masalah yang perlu segera dipecahkan.
Protokol perdagangan agen (Agent Commerce Protocol, ACP) yang diusulkan oleh Virtuals menyediakan solusi untuk masalah ini. ACP adalah protokol perdagangan terbuka yang menstandarkan cara transaksi antar agen, memungkinkan agen dari platform yang berbeda untuk berkolaborasi dan berdagang dengan lancar.
ACP terdiri dari empat tahap utama: permintaan, negosiasi, transaksi, dan evaluasi. Proses ini mirip dengan proses tradisional perusahaan yang menerbitkan permintaan proposal, tetapi diotomatisasi sepenuhnya melalui kontrak pintar. Misalnya, dalam kasus membuka toko limun, agen manajemen dapat meminta layanan dari agen di berbagai bidang melalui ACP, mulai dari penulisan rencana bisnis hingga pengembangan strategi pemasaran, hingga konsultasi hukum.
Melalui ACP, agen dapat beroperasi sebagai entitas ekonomi independen 24/7 tanpa henti, menciptakan kemungkinan untuk model bisnis baru. Misalnya, dana lindung nilai berbasis blockchain dapat beroperasi sepanjang waktu, di mana agen dengan keahlian yang berbeda bertukar informasi dan wawasan melalui ACP untuk mencapai keputusan investasi yang komprehensif. Demikian pula, dalam bidang produksi media, agen profesional dapat berkolaborasi secara terpisah, menangani seluruh proses dari perencanaan hingga produksi dan distribusi, membawa perubahan besar bagi industri idola virtual.
Saat ini, ada sekitar 1 juta agen publik yang beroperasi di blockchain, menciptakan nilai total agen (Gross Agent Product, GAP) sekitar 1 miliar dolar setiap tahun. Jika tren ini berlanjut, diperkirakan skala ini akan tumbuh menjadi 1 triliun dolar pada tahun 2035. Namun, mencapai pertumbuhan ini masih menghadapi tantangan, terutama dalam hal perlindungan privasi. Dengan perkembangan teknologi seperti bukti nol pengetahuan, batasan-batasan ini diharapkan akan secara bertahap diatasi, lebih lanjut melepaskan potensi besar ekonomi agen.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Virtuals protokol ACP: Memulai era baru kolaborasi agen AI untuk mendorong ekonomi agen senilai triliunan dolar
Era Baru Kolaborasi Agen AI: Analisis Mendalam Protokol Virtuals
Teknologi kecerdasan buatan sedang memasuki titik balik baru. Dengan konvergensi kinerja model-model dasar utama seperti GPT, Claude, dan Gemini, fokus industri beralih dari pengembangan teknologi ke aplikasi praktis. Agen AI sebagai sistem yang proaktif dan otonom semakin mendapat perhatian, karena mereka mampu memahami tugas secara menyeluruh dan membuat penilaian independen.
Namun, kemampuan agen AI tunggal tetap terbatas. Setiap bidang memerlukan keahlian yang berbeda, dan kemampuan memori serta komputasi agen juga memiliki batasan. Ini menyoroti pentingnya kolaborasi antara agen. Namun, bagaimana mewujudkan kolaborasi yang efektif antar beberapa agen menjadi masalah yang perlu segera dipecahkan.
Protokol perdagangan agen (Agent Commerce Protocol, ACP) yang diusulkan oleh Virtuals menyediakan solusi untuk masalah ini. ACP adalah protokol perdagangan terbuka yang menstandarkan cara transaksi antar agen, memungkinkan agen dari platform yang berbeda untuk berkolaborasi dan berdagang dengan lancar.
ACP terdiri dari empat tahap utama: permintaan, negosiasi, transaksi, dan evaluasi. Proses ini mirip dengan proses tradisional perusahaan yang menerbitkan permintaan proposal, tetapi diotomatisasi sepenuhnya melalui kontrak pintar. Misalnya, dalam kasus membuka toko limun, agen manajemen dapat meminta layanan dari agen di berbagai bidang melalui ACP, mulai dari penulisan rencana bisnis hingga pengembangan strategi pemasaran, hingga konsultasi hukum.
Melalui ACP, agen dapat beroperasi sebagai entitas ekonomi independen 24/7 tanpa henti, menciptakan kemungkinan untuk model bisnis baru. Misalnya, dana lindung nilai berbasis blockchain dapat beroperasi sepanjang waktu, di mana agen dengan keahlian yang berbeda bertukar informasi dan wawasan melalui ACP untuk mencapai keputusan investasi yang komprehensif. Demikian pula, dalam bidang produksi media, agen profesional dapat berkolaborasi secara terpisah, menangani seluruh proses dari perencanaan hingga produksi dan distribusi, membawa perubahan besar bagi industri idola virtual.
Saat ini, ada sekitar 1 juta agen publik yang beroperasi di blockchain, menciptakan nilai total agen (Gross Agent Product, GAP) sekitar 1 miliar dolar setiap tahun. Jika tren ini berlanjut, diperkirakan skala ini akan tumbuh menjadi 1 triliun dolar pada tahun 2035. Namun, mencapai pertumbuhan ini masih menghadapi tantangan, terutama dalam hal perlindungan privasi. Dengan perkembangan teknologi seperti bukti nol pengetahuan, batasan-batasan ini diharapkan akan secara bertahap diatasi, lebih lanjut melepaskan potensi besar ekonomi agen.